MUSIM kemarau mulai melanda Indonesia, berbagai permasalahan pun mulai timbul akibat hujan yang tidak kunjung turun. Kondisi ini semakin diperparah dengan polusi udara yang masih terjadi saat ini.
Dokter sekaligus Epidemiolog, dr. Dicky Budiman mengatakan kondisi ini memicu serangan nyamuk demam berdarah (DBD) atau Aedes Aegypti. Kondisi ini terjadi karena musim kemarau panjang yang sebentar lagi berganti ke musim penghujan.
“Apalagi nih sekarang musim kemarau, dan sebentar lagi musim penghujan. Nah, ini yang saya khawatirkan adalah mewabahnya nyamuk demam berdarah atau Aedes Aegypti,” kata dr Dicky kepada MNC Portal, Jumat(15/9/2023).
Untuk meminimalisir terjadi gigitan nyamuk demam berdarah, dr Dicky mengatakan minyak telon bisa digunakan sebagai pelindung. Sebab minyak telon mengandung anetol yang mana tidak disukai oleh nyamuk, termasuk nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menyebabkan demam berdarah.
Akan tetapi, tidak semua kalangan bisa menggunakan minyak telon. Bayi baru lahir atau newborn, tidak dianjurkan untuk menggunakan minyak telon. Meskipun dalam konteks agar terlindungi dari gigitan nyamuk.
Hal itu dikarenakan pada kulit bayi baru lahir memiliki tingkat sensitif lebih tinggi dibandingkan kulit orang dewasa, sehingga apabila newborn ingin menggunakan minyak telon disarankan untuk terlebih dahulu berkonsultasi kepada dokter.
“Minyak telon juga bersifat iritatif yang dapat mengiritasi kulit bayi karena adanya campuran berbagai minyak,” tutur dr Dicky.
Follow Berita Okezone di Google News
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.