SEOUL – Insiden Halloween di klub malam di Itaewon, Seoul menelan korban jiwa sebanyak 149 orang. Selain itu, peristiwa ini membuat 150 orang luka-luka.
Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan-gu Choi Seong-bum menjelaskan, awalnya, sedikitnya 50 orang dilaporkan menerima CPR setelah menderita serangan jantung di daerah Itaewon Seoul saat kerumunan besar orang menginjak-injak pesta Halloween, menurut pihak berwenang.
Pihak berwenang masih menyelidiki secara pasti apa yang menyebabkan insiden itu, tetapi kepala pemadam kebakaran mengatakan itu adalah “diduga terinjak-injak” melalui jalan-jalan sempit dan banyak orang jatuh.
Berdasarkan laporan yang ada, kerumunan mulai menjadi liar mulai sekitar pukul 21.14 waktu setempat Sabtu malam. Penyebab insiden itu belum dikonfirmasi, tetapi kepala polisi mengatakan tidak ada kebocoran gas atau kebakaran di lokasi.
“Sebagian besar korban adalah remaja dan orang-orang berusia 20-an,” kata Choi Seong-bum di lansir dari CNN.
Sebelumnya, Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa beberapa orang mengalami “serangan jantung,”. Hal ini terkait dengan pernyataan dari otoritas kebakaran. Saat itu, setidaknya 81 orang di lingkungan Itaewon Seoul yang melaporkan “kesulitan bernapas.”
“Lusinan orang yang terluka dipindahkan ke rumah sakit terdekat,” kata kepala Pusat Kesehatan Yongsan Choi Jae-won.
Dia menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.
Pemerintah kota Seoul juga menerima laporan orang hilang karena banyak korban yang tidak teridentifikasi. Mayat para korban sedang dipindahkan ke beberapa kamar mayat rumah sakit.
Orang-orang terbang ke Seoul dari seluruh Asia untuk merayakan Halloween di Itaewon yang terkenal dengan kehidupan malamnya. Hotel dan acara berbayar itu sangat padat, mengingat tiket yang dijual ludes terjual.
Seorang saksi menggambarkan suasana yang kacau. Dia mengatakan dia melihat orang-orang macet di jalan sempit yang tidak bisa bernapas.
“Saya melihat orang-orang pergi ke sisi kiri dan saya melihat orang itu menuju ke sisi yang berlawanan. Jadi, orang yang di tengah macet, jadi mereka tidak bisa berkomunikasi, mereka tidak bisa bernapas,” kata Sung Sehyun.
Dia menggambarkan suasana saat itu seperti “kereta bawah tanah yang macet.”
Baca Juga: Ini Cara Gadai BPKB Mobil di Inafina.com serta Syarat dan Ketentuannya