JEDDAH – Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kadhimi, menegaskan Timur Tengah telah secara signifikan dipengaruhi oleh konsekuensi perubahan iklim, krisis air, dan bahaya penggurunan, di samping tantangan kesehatan menyusul munculnya dan penyebaran epidemi. seperti pandemi Corona, yang menuntut upaya kolektif dan bersama untuk menghadapinya.
Al-Kadhimi juga menekankan dampak krisis di Ukraina memerlukan upaya regional dan internasional yang intensif untuk menemukan solusi cepat dan upaya pemersatu untuk memastikan ketahanan pangan dan pasokan energi yang aman.
Perdana Menteri Irak, dalam pidatonya di KTT Keamanan dan Pembangunan Jeddah yang diselenggarakan oleh Kerajaan Arab Saudi, menyarankan pembentukan Bank Timur Tengah untuk Pembangunan dan Integrasi dalam kemitraan dengan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk, Mesir dan Yordania, untuk menjadi perhatian.
Dengan pembangunan daerah yang berkelanjutan dengan membiayai proyek-proyek infrastruktur, kata dia, akan membantu menghubungkan perekonomian daerah, dan memprioritaskan pembangunan.
Di antaranya jaringan listrik regional, jaringan pipa minyak dan gas, jaringan jalan raya, pelabuhan, bandara, dan industri berat dengan pasar regional yang besar selain pembiayaan proyek dalam pengelolaan sumber daya air, penggurunan, dan mitigasi perubahan iklim.
“Kita bertemu hari ini di tengah tantangan regional dan internasional yang sensitif, dan juga di tengah harapan dan aspirasi besar bahwa upaya kerjasama, membangun jembatan kepercayaan dan mengutamakan bahasa dialog untuk mencapai lingkungan yang aman dan stabil yang menjamin kehidupan yang layak bagi bangsa-bangsa di dunia. kawasan ini,” kata Al-Kadhimi, seperti dilansir dari SPA, Sabtu 16 Juli 2022.
Dirinya juga menunjukkan negaranya telah mengambil inisiatif untuk meningkatkan dialog regional, kerja sama, dan kemitraan, dan bahwa Irak melanjutkan pendekatan ini demi kepentingan nasionalnya dan kepentingan kawasan secara umum.
Ia menekankan dukungan negaranya untuk jalur dialog dan negosiasi untuk menghapus senjata nuklir dari kawasan dan menjadikannya kawasan yang aman demi kepentingan seluruh kawasan dan dunia pada umumnya.
Selain itu, Perdana Menteri Irak menekankan perlunya menemukan solusi yang komprehensif, adil, dan abadi untuk perjuangan Palestina yang memenuhi aspirasi dan hak-hak sah rakyat Palestina, dan kebutuhan untuk menghentikan semua tindakan agresif, pelanggaran, dan serangan terhadap rakyat Palestina.