Mengenal Panglima Jilah, Pemimpin 44 Ribu Pasukan Merah Dayak yang Sakti Mandraguna : Okezone Travel

  • 2 years ago
  • 1


PANGLIMA Jilah atau Pangalangok Jilah, namanya tentu sudah tidak asing bagi orang Kalimantan. Dia telah menjadi simbol perjuangan masyarakat adat di bumi Borneo.

Panglima Jilah adalah pimpinan dari pasukan Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) alias pasukan merah yang berasal dari Suku Dayak.

Pasukan merah sendiri merupakan pasukan elit yang memiliki peran dalam mempertahankan adat istiadat serta hak-hak Suku Dayak.

Sosok Panglima Jilah juga sempat menyedot perhatian saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan Barat

Panglima Jilah

Panglima Jilah atau Pangalangok Jilah. (Foto:Ist)

Lantas, bagaimana asal usul Panglima Jilah Suku Dayak? Simak penjelasannya berikut ini.

Panglima Jilah yang menjadi simbol perjuangan masyarakat Suku Dayak ini lahir dengan nama Agustinus Jilah. Ia lahir di Desa Sambora, Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, pada 19 Agustus 1980.

Semasa kecil, Panglima Jilah mengalami hidup yang kurang beruntung. Secara fisik, penampilannya tampak kurang sehat dengan perut buncit dan lidahnya kerap keluar. Kondisi ini menyebabkan banyak orang tidak terlalu menyukainya.

Tak hanya itu saja, Panglima Jilah juga mengalami gagap semasa kecilnya. Sehingga komunikasinya cukup terbatas. Namun, di saat dewasa Panglima Jilah terkenal dengan orasinya di mana-mana.

Meski masa kecilnya kurang beruntung, kakek Panglima Jilah rupanya merupakan panglima perang di zaman kerajaan. Darah perjuangan dari sang kakek inilah yang nampaknya menurun ke dalam diri Panglima Jilah.


Follow Berita Okezone di Google News


Panglima Jilah dengan keterbatasannya memiliki semangat juang yang besar untuk membela hak-hak masyarakat Suku Dayak di tanah leluhurnya. Bermodalkan tekad dan kemauan, Panglima Jilah berhasil menyatukan Suku Dayak di seantero Kalimantan.

Kabarnya, pasukan Panglima Jilah kini mencapai 44.000 orang yang tersebar di tanah Kalimantan. Untuk bergabung menjadi pasukan merah pun tidak mudah karena ada sejumlah persyaratan, seperti umur, kesiapan, dan kesanggupan.

Selain itu, calon pasukan pasukan merah juga memiliki pantangan yang harus ditepati. Salah satu pantangan yang harus ditepati adalah tidak boleh makan daging hewan, seperti sapi, kerbau, ular, anjing, dan menjangan.

Demikian pembahasan mengenai asal usul Panglima Jilah Suku Dayak. Semoga bisa menambah wawasan Anda.

Infografis

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.



Source link

Join The Discussion

Compare listings

Compare
WeCreativez WhatsApp Support
Coba tanyakan disini
👋Halo, apa yang bisa kami bantu