JAKARTA – Program hilirisasi pemerintah dituding hanya menguntungkan pihak asing. Menjawab hal tersebut, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa hilirisasi adalah salah satu kata kunci untuk mendorong Indonesia yang saat ini berstatus negara berkembang menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita di atas USD10 ribu dolar.
Menurutnya, hilirisasi tidak hanya dimaknai pada satu sektor saja sebab bicara green energy maka termasuk green industry dan hampir seluruh dunia melakukan hal yang sama. Dia pun buka suara mengenai kritikan ekonom yang menyebutkan bahwa hilirisisasi hanya dimanfaatkan oleh asing dan bukan orang Indonesia.
Bahlil pun menyinggung perbankan nasional yang menurutnya masih enggan membiayai pembangunan industri pertambangan.
Dikatakan Bahlil, sejatinya Izin Usaha Pertambangan (IUP) 80 persen nikel dimiliki oleh orang Indonesia, bukan asing. Namun diakuinya, industri semleternya memang dimiliki oleh asing sebab hanya bank asing yang mau mendukung proyek tersebut.
Padahal, di saat bersamaan IRR untuk membangun smelter nikel itu titik impasnya (break event poin/BEP) hanya 5 sampai 6 tahun dari investasi smelter tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News